Design Thinking membantu bisnis bergerak cepat tanpa mengorbankan kualitas solusi. Bukan sekadar mikir ide cemerlang, tapi langsung diuji dan diperbaiki sesuai kenyataan di lapangan.
Apakah Anda yakin ingin melakukan coaching pada:
Tanggal:
Jam:
Apakah Anda yakin ingin melakukan coaching pada:
Tanggal:
Jam:
Tahapan Design Thinking dalam perspektif “Solusi Bisnis yang Kreatif dan Cepat”. Pendekatan ini sangat cocok bagi pelaku usaha, UMKM, startup, maupun perusahaan yang ingin menciptakan solusi inovatif dalam waktu singkat, namun tetap relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Tahap awal ini membantu bisnis cepat paham akar masalah pelanggan, bukan hanya berdasarkan data statistik, tetapi dari realita, emosi, dan konteks pengguna.
Mengumpulkan insight langsung dari pelanggan agar solusi bisnis tepat sasaran.
Observasi langsung di lapangan (misal: 1 hari turun ke toko/konsumen)
Wawancara singkat (5–10 orang dengan pertanyaan terbuka)
Baca review, keluhan pelanggan di media sosial
Gunakan tools: Empathy Map dan Customer Persona
Pemilik warung kopi melihat pelanggan resah karena susah dapat tempat duduk saat jam istirahat kantor. Ia ngobrol langsung dan tahu banyak orang hanya ingin pesan cepat untuk dibawa pulang — bukan nongkrong.
Setelah tahu keluh kesah pelanggan, saatnya menyusun masalah secara spesifik dan tajam, agar solusi tidak melebar ke mana-mana.
Mendefinisikan masalah inti pelanggan yang paling mendesak untuk diselesaikan.
“Pelanggan [siapa] mengalami [masalah] saat [konteks] karena [penyebab mendalam].”
“Pelanggan pekerja kantoran merasa kesulitan mendapatkan kopi takeaway secara cepat saat jam makan siang karena antrean panjang dan layanan terlalu lambat.”
Jangan tunggu “ide sempurna”. Di tahap ini, bisnis harus menghasilkan sebanyak mungkin solusi alternatif, bahkan yang terdengar nyeleneh — untuk kemudian dipilih dan diuji.
Melahirkan solusi inovatif yang bisa diuji dan dikembangkan dengan cepat.
Brainstorming 15 menit: “semua ide boleh, tidak ada yang salah”
Gunakan metode Crazy 8s: 8 ide dalam 8 menit
Fokus pada: solusi cepat, praktis, murah diuji
Pemesanan kopi lewat WhatsApp + sistem “ambil sendiri”
Menu takeaway cepat (kopi + roti) khusus jam sibuk
Booth kecil di lobi kantor untuk pesan instan
Bisnis tidak perlu menunggu sistem canggih. Buat prototipe solusi dalam bentuk sederhana namun bisa diuji pelanggan dengan cepat.
Membuat representasi dari solusi yang bisa dirasakan pengguna tanpa harus final.
Mockup visual (desain menu, brosur)
MVP (Minimum Viable Product)
Flow layanan baru (simulasi)
Simulasi manual (tanpa teknologi dulu)
Simulasi sistem pemesanan WhatsApp dicoba selama 3 hari di jam 11.00–13.00. Tim menandai kopi dengan nomor pelanggan, dan mereka cukup datang ambil tanpa antre.
Inilah saat pelanggan mencoba solusi Anda dan memberi masukan. Test ini bukan sekadar “uji kelayakan”, tapi alat untuk belajar dan menyempurnakan cepat sebelum peluncuran lebih luas.
Menguji efektivitas solusi, mengidentifikasi kekurangan, dan melakukan iterasi (perbaikan cepat).
Tes ke 5–10 pengguna nyata
Amati perilaku mereka
Ajukan 3 pertanyaan: Apa yang kamu suka? Apa yang membingungkan? Apa yang bisa diperbaiki?
Setelah 3 hari trial WhatsApp Order, pelanggan merasa puas tapi mengeluhkan sistem antrean pengambilan yang masih berantakan. Solusinya? Nomor antrian otomatis via chat dan rak pengambilan sesuai urutan.
Dengan proses iteratif (berulang), kamu bisa menciptakan solusi yang:
✅ Kreatif (karena ide-ide bebas dikembangkan)
✅ Cepat (karena langsung diuji ke pasar)
✅ Relevan (karena berdasarkan kebutuhan pengguna)
Design Thinking membantu bisnis bergerak cepat tanpa mengorbankan kualitas solusi. Bukan sekadar mikir ide cemerlang, tapi langsung diuji dan diperbaiki sesuai kenyataan di lapangan.
www.asiacoach.co.id
www.sertifikasicoaching.com