Ingin menanamkan budaya coaching di tim Anda secara profesional?
Apakah Anda yakin ingin melakukan coaching pada:
Tanggal:
Jam:
Apakah Anda yakin ingin melakukan coaching pada:
Tanggal:
Jam:
Di banyak perusahaan, coaching sering kali dianggap hanya tugas seorang leader kepada timnya. Padahal, coaching antar rekan kerja (peer coaching) justru bisa mempercepat pertumbuhan bersama, meningkatkan empati, dan memperkuat kolaborasi lintas generasi.
Ketika setiap orang di tim bisa saling meng-coach, bukan hanya hasil kerja yang meningkat, tapi juga rasa memiliki dan kepercayaan dalam tim semakin kuat.
Di dunia kerja modern, tantangan datang dari berbagai arah — target, tekanan waktu, hingga perbedaan generasi.
Peer coaching membantu menciptakan psychological safety di mana setiap anggota tim merasa didengar dan dihargai.
Ini bukan tentang siapa yang lebih senior, tapi tentang bagaimana kita bisa tumbuh bersama sebagai satu tim.
“Coaching peer bukan sekadar teknik komunikasi, tapi cara baru membangun budaya kolaboratif.”
Coaching antar rekan kerja adalah proses saling membantu antar kolega untuk mencapai potensi terbaik melalui pertanyaan reflektif, umpan balik konstruktif, dan dukungan tanpa menghakimi.
Tidak ada posisi atasan-bawahan — hanya dua profesional yang saling membantu tumbuh.
Fokusnya adalah pengembangan diri, bukan penilaian.
“Setiap rekan kerja bisa menjadi cermin pertumbuhan bagi yang lain.”
Mulai dari budaya bertanya, bukan menyuruh.
Biasakan bertanya seperti: “Apa yang bisa kamu pelajari dari situasi ini?”
Latih kemampuan mendengarkan aktif.
Bukan sekadar mendengar, tapi memahami konteks dan emosi lawan bicara.
Jadwalkan sesi refleksi mingguan.
15–30 menit peer coaching antar anggota tim untuk saling berbagi insight.
Rayakan progres, bukan hanya hasil.
Apresiasi perubahan kecil dalam cara berpikir dan bekerja.
“Kebiasaan terbentuk dari konsistensi kecil yang dilakukan bersama.”
Ego profesional: Banyak yang merasa tidak nyaman di-coach oleh rekan sendiri.
Kurangnya skill coaching dasar: Tidak semua orang tahu bagaimana bertanya dengan efektif.
Kurangnya ruang aman: Takut salah bicara atau menyinggung rekan lain.
Bangun fondasi kepercayaan dan beri pelatihan dasar coaching bagi semua anggota tim agar memiliki bahasa komunikasi yang sama.
"Bukan siapa yang paling pintar, tapi siapa yang mau saling belajar.”
Tim lebih terbuka menerima umpan balik.
Konflik bisa diubah menjadi peluang kolaborasi.
Produktivitas dan engagement meningkat signifikan.
Leader tidak lagi menjadi satu-satunya pusat solusi — seluruh tim jadi problem solver.
" Budaya coaching menjadikan tim bukan sekadar bekerja bersama, tapi tumbuh bersama.”
Ingin menanamkan budaya coaching di tim Anda secara profesional?
Mulailah dengan Program Sertifikasi Coaching Profesional – ACCP (Associate Certified Coaching Program).
Dalam program ini, Anda akan:
Mempelajari framework coaching yang terbukti efektif lintas generasi.
Mampu menerapkan coaching di lingkungan kerja sehari-hari.
Mengubah cara komunikasi Anda menjadi lebih reflektif, kolaboratif, dan memberdayakan.
🔗 Daftar sekarang di https://sertifikasicoaching.com
www.asiacoach.co.id
#performance #coaching #life #executive #development #team #work